
Mengatasi Speech Delay pada Anak
Speech delay / keterlambatan bicara pada anak harus menjadi salah satu masalah yang perlu di ketahui sejak dini oleh orang tua di masa pertumbuhan anak nya.
Faktanya, sekitar 32% anak mengalami prevelensi speech delay selama masa pandemi COVID 19. Kurangnya aktivitas motorik di masa pertumbuhan, bisa menjadi salah satu faktor nya.
Studi di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita Jakarta (2008–2009) menemukan bahwa 69,6% kasus keterlambatan bicara didiagnosis pada usia 13–36 bulan, dengan 71,2% di antaranya adalah anak laki-laki.
Hal ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan intervensi yang tepat untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak, serta perlunya perhatian khusus terhadap faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Penyebab Umum Speech Delay pada Anak
Umumnya, anak mulai berbicara sekitar usia 12 hingga 18 bulan, mengucapkan kata-kata pertama seperti “mama” atau “papa”. Di usia ini, mereka juga mulai memahami dan menggunakan kata-kata untuk menunjukkan kebutuhan.
Sedangkan pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya sudah bisa mengucapkan sekitar 50 kata dan menggabungkannya menjadi kalimat sederhana.
Namun, tidak semua anak mencapai milestone perkembangan bicara pada waktu yang sama. Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan bicara karena beberapa faktor ini :
1. Kurangnya stimulasi verbal dan interaksi sosial

Paparan screen time yang berlebih pada anak bisa mengurangi waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Anak yang tidak sering diajak berbicara, dan tidak diberi kesempatan untuk mempraktikkan bahasa, akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan kosakata dan kemampuan berbahasa.
2. Gangguan pendengaran atau anatomi mulut

Gangguan pendengaran, seperti infeksi telinga kronis, dapat menghambat kemampuan anak untuk mendengar dan meniru suara, yang penting untuk perkembangan bahasa.
Masalah pendengaran, terutama jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan anak kesulitan mendengar dan memahami kata-kata.
3. Dampak stunting dan malnutrisi terhadap perkembangan otak

Stunting dan malnutrisi dapat menghambat perkembangan otak, yang berdampak pada kemampuan kognitif seperti memori, perhatian, dan keterampilan berpikir.
Kekurangan nutrisi dapat mengganggu produksi hormon pertumbuhan dan neurotransmiter, yang penting untuk perkembangan otak.
Hubungan Antara Motorik Dini dan Kemampuan Bicara
Perkembangan bicara dan motorik anak berjalan beriringan dan saling memengaruhi. Anak yang mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik halus maupun kasar, seringkali juga menunjukkan hambatan dalam kemampuan komunikasinya.
- Motorik halus melibatkan koordinasi otot kecil seperti lidah dan bibir yang penting dalam pengucapan.
- Motorik kasar membantu anak menjelajah lingkungan, yang berkontribusi pada stimulasi kognitif dan bahasa.
Keterlambatan gerak dapat mengindikasikan masalah neurologis yang juga berdampak pada kemampuan bicara dan bahasa anak.
BACA JUGA : Lembar aktivitas yang bisa dukung kognitif anak-anak
Peran Nutrisi dalam Mendukung Perkembangan Bicara dan Motorik
Di masa golden age (0–5 tahun), otak anak berkembang pesat, dimana perkembangan bicara dan motorik anak tidak bisa dipisahkan.
Keduanya berjalan seiring dan saling mendukung. Anak yang aktif bergerak cenderung lebih cepat berkomunikasi karena otaknya terlatih menerima dan memproses stimulasi. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan ini, anak memerlukan:

Asam Amino Esensial untuk membentuk neurotransmitter

Vitamin B Kompleks untuk mendukung fungsi sistem saraf

Antioksidan & Enzim Alami untuk menjaga daya tahan dan fokus
Tanpa nutrisi yang tepat, anak berisiko mengalami gangguan dalam kemampuan berbicara dan bergerak, atau yang dikenal dengan speech delay dan keterlambatan motorik.

Mengandung asam amino esensial dan vitamin B-complex yang penting untuk perkembangan sistem saraf dan otot.
Membantu meningkatkan konsentrasi dan fungsi otak
Menstimulasi sistem saraf dan mempercepat respons bicara
Mendukung daya tahan tubuh anak agar tetap aktif dan siap belajar
Kaya akan nutrisi alami untuk menstimulasi motorik halus dan kasar
Tips Stimulasi untuk Orang Tua
Untuk menstimulasi anak yang mengalami speech delay, orang tua bisa aktif mengajak anak berbicara, membacakann dongeng atau menyanyikan lagu sederhana.
- Ajari anak cara berbicara, bernyanyi, menirukan suara, hingga gerak tubuh.
- Tanggapi setiap ucapannya dan perbaiki jika ada kesalahan.
- Tunjukkan benda atau situasi di sekitar anda.
- Ajari anak menirukan suara hewan atau suara-suara lain.
- Batasi penggunaan gadget pada anak, karena gadget bukan permainan interaktif yang membuat anak aktif bicara.
Mulai sekarang, jangan biarkan anak kehilangan moment tumbuh kembangnya !
Keterlambatan bicara bukanlah akhir—namun butuh respons cepat dan dukungan yang tepat. Salah satu kunci penting adalah nutrisi yang menunjang perkembangan otak dan sistem saraf anak sejak dini.
🌿 Lengkapi stimulasi tumbuh kembang anak dengan HDI Honeybee Pollens.
Bantu anak berbicara lebih lancar, bergerak lebih aktif, dan tumbuh menjadi versi terbaik dirinya.
Jadilah reseller HDI & Dapatkan update informasi kesehatan
Dapatkan HDI Honeybee Pollens dengan harga lebih ekonomis untuk menjaga dukung tumbuh kembang anak secara lebih optimal dan alami !
