Enterpreneur

Bisnis networking (MLM) sering disalah artikan dengan money game yang menggunakan skema ponzi dan piramida, sehingga hal ini bisa berdampak pada kerugian dan dapat dikatakan bisnis yang haram. Nyatanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan MLM tidak bisa dipukul rata haram. 

Sesuai dengan fatwa No 75 tahun 2009, MLM dapat dikatakan halal jika memenuhi syarat-syarat berikut ini : 

1. Ada objek transaksi real yang diperdagangkan (barang / produk jasa)
2. Barang / produk jasa tidak termasuk barang yang diharamkan 
3. Transaksi dalam perdagangan tidak mengandung unsur gharar, maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat
4. Tidak ada kenaikan biaya / mark up berlebih 
5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan ke anggota harus berdasarkan prestasi kinerja yang terkait langsung volume / nilai hasil penjualan
6. Bonus yang diberikan ke anggotanya harus jelas nominal nya sesuai dengan ketetapan yang telah disepakati 
7. Tidak boleh ada komisi / bonus pasif yang diperoleh secara reguler tanpa penjualan barang
8. Pemberian bonus dari perusahaan ke anggota tidak menimbulkan ighra
9. Tidak ada eksploitasi & ketidakadilan dalam pembagian bonus antar anggota pertama & berikutnya 
10. Sistem perekrutan, bentuk penghargaan yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat
11. Setiap mitra usaha yang merekrut keanggotaan wajib melakukan pembinaan 
12. Tidak melakukan money game 

Dalam penerapan Maqashid Syariah untuk melihat halal / haram maka perlu dilihat sejauh mana praktik nya setelah dikaji oleh ajaran agama syariat Islam